VONIS.ID - Perselisihan PDIP versus Joko Widodo (Jokowi) yang sempat memanas direspon Ketua DPR RI Puan Maharani.
Puan meminta seluruh pihak menyudahi perselisihan PDIP versus Jokowi.
Puan meminta semua kader menghentikan perdebatan yang hanya menyebabkan pecah belah.
"Jadi sudahi hal-hal yang kemudian hanya membuat kita ini terpecah belah. Sudahi hal-hal yang membuat kita ini kemudian hanya berkutat dengan hal-hal yang membuat kita itu saling berprasangka," ujar Puan, Senin (17/2).
Sebelumnya, hubungan Jokowi dan PDIP sempat memanas.
Perseteruan ini bermula dari pernyataan Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus yang menyebut, pada 14 Desember 2024 lalu ada utusan meminta Sekjen Hasto Kristiyanto mundur dari jabatannya.
Tak hanya itu, utusan itu disebut meminta PDIP tak memecat Jokowi.
Merespon hal itu, Jokowi menepis dirinya mengirim utusan dan meminta PDIP tak memecatnya.
Bahkan Jokowi menantang PDIP untuk blak-blakan mengungkap siapa utusan itu.
“Nggak ada (utusan), ya harusnya disebutkan siapa, biar jelas. Siapa?” kata Jokowi, dilansir detikJateng, Jumat (14/3/2025).
Deddy Sitorus juga merespon hal itu dengan mengajak Jokowi ngopi bareng.
“Siapa orangnya, kalau Jokowi mau tahu bisa saya kasih tahu sambil ngopi dengan beliau,” ujar Deddy, Sabtu (15/3/2025).
Deddy meluruskan dirinya tak pernah mengatakan Jokowi mengirim utusan.
Namun, ada utusan yang datang ke PDIP dan meminta Jokowi tidak dipecat.
“Silakan dicek video saya, Jokowi mungkin baperan atau mau bikin drama,” tegasnya.
Sebelumnya, Jokowi mengaku tidak memiliki kepentingan menyuruh utusan untuk datang ke PDIP dan meminta agar dirinya tidak dipecat.
Jokowi juga menyebut selama ini diam meskipun difitnah dan dicela.
“Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya,” pungkasnya. (*)
